"Rotate the world? Let you" Nice illustration, i think. Dari torehan tangan diedit dgn photoschape teknik orang awam. Dan this is it |
Selasa, 21 Februari 2012
Selasa, Februari 21, 2012
Author:
Rizka Fitriana
Mungkin hal yang paling berharga bagi pelajar yang duduk di bangku SMA sepertiku adalah saat aku mendengar pengumuman lewat mikrofon bahwa 3 hari kedepan akan libur karena kelas 3 ada Try out.
Tidak hanya aku, tapi semua teman2 ku merasakan hal yang sama. Ya, euforia yang sangat gempita. Kejenuhan di bangku sekolah membuat kami sangat membutuhkan yang namanya refreshing. Jelas sekali, situasi euforia itu secara tidak langsung merefleksikan betapa jenuhnya pelajar masa kini.
Tak perlu dijelaskan dan dipaparkan berbagai problema pelajar masa kini. Aku pun yang merasakan sendiri, merasa itu berat dan menjemukan.
Euforia itu bukan berarti kami malas.
Euforia itu bukan berarti kami acuh.
Tapi,
Euforia itu mencerminkan bahwa beri sedikit kami "napas" dan "atmosfer" baru unruk membangun semangat tanpa batas.
Apa hampir semua pelajar merasakan euforia yg sama sbg bentuk kejemuan ?
Kalau iya, berarti ada yang perlu dibenahi dri sistem KBM saat ini. Ya, ada yang perlu dibenahi.
Tidak hanya aku, tapi semua teman2 ku merasakan hal yang sama. Ya, euforia yang sangat gempita. Kejenuhan di bangku sekolah membuat kami sangat membutuhkan yang namanya refreshing. Jelas sekali, situasi euforia itu secara tidak langsung merefleksikan betapa jenuhnya pelajar masa kini.
Tak perlu dijelaskan dan dipaparkan berbagai problema pelajar masa kini. Aku pun yang merasakan sendiri, merasa itu berat dan menjemukan.
Euforia itu bukan berarti kami malas.
Euforia itu bukan berarti kami acuh.
Tapi,
Euforia itu mencerminkan bahwa beri sedikit kami "napas" dan "atmosfer" baru unruk membangun semangat tanpa batas.
Apa hampir semua pelajar merasakan euforia yg sama sbg bentuk kejemuan ?
Kalau iya, berarti ada yang perlu dibenahi dri sistem KBM saat ini. Ya, ada yang perlu dibenahi.
Rabu, 15 Februari 2012
Entah mengapa saya benar-benar sebal saat mereka mengatakan saya terlalu baik.
apa yang salah jika kita terlalu baik?
maaf, saya ralat. saya bukan lah orang yang terlalu baik. karena saya akui saat di rumah pun saya masih suka membantah kata orang tua saya. jadi buat anda-anda sekalian, perkataan anda itu salah. maaf.
saya bukannya terlalu baik, tapi saya hanya berusaha bersikap sebisanya dan semampunya saya bisa bersikap terhadap orang lain.
kata "terlalu baik" itu lebih menjurus kepada bahwa saya lemah dan mudah diombang-ambingkan. tapi, maaf! semua itu bukan berarti saya lemah! saya bisa bersikap keras tapi saya tidak mau. saya ingin suasana kekeluargaan yang ada bukan lah rasa canggung!
anda-anda sekalian harus tahu, bagaimana kita bersikap terhadap orang lain. ini hidup, dan gak selamanya kita menemukan orang-orang yang sama dgn kita dalam hidup ini. ada orang yang berbeda sifat dgn kita bahkan terlampau bertolak belakang. itu diri dia, bukan diri anda. dan anda tidak punya hak untuk mengurusi hidupnya. cukup anda tau dan mengerti saja bahwa sifatnya seperti itu. tak usah acuhkan!
dari dulu saya berkeinginan ingin menjadi orang yang selalu bisa mengurus diri sendiri, menjadi diri sendiri, dan "melihat" diri sendiri sebelum mengomentari orang lain.
Semoga hambaMu ini bisa ya Allah. amin
apa yang salah jika kita terlalu baik?
maaf, saya ralat. saya bukan lah orang yang terlalu baik. karena saya akui saat di rumah pun saya masih suka membantah kata orang tua saya. jadi buat anda-anda sekalian, perkataan anda itu salah. maaf.
saya bukannya terlalu baik, tapi saya hanya berusaha bersikap sebisanya dan semampunya saya bisa bersikap terhadap orang lain.
kata "terlalu baik" itu lebih menjurus kepada bahwa saya lemah dan mudah diombang-ambingkan. tapi, maaf! semua itu bukan berarti saya lemah! saya bisa bersikap keras tapi saya tidak mau. saya ingin suasana kekeluargaan yang ada bukan lah rasa canggung!
anda-anda sekalian harus tahu, bagaimana kita bersikap terhadap orang lain. ini hidup, dan gak selamanya kita menemukan orang-orang yang sama dgn kita dalam hidup ini. ada orang yang berbeda sifat dgn kita bahkan terlampau bertolak belakang. itu diri dia, bukan diri anda. dan anda tidak punya hak untuk mengurusi hidupnya. cukup anda tau dan mengerti saja bahwa sifatnya seperti itu. tak usah acuhkan!
dari dulu saya berkeinginan ingin menjadi orang yang selalu bisa mengurus diri sendiri, menjadi diri sendiri, dan "melihat" diri sendiri sebelum mengomentari orang lain.
Semoga hambaMu ini bisa ya Allah. amin
Sabtu, 11 Februari 2012
all of people in the world have dream.
no matter what they dreaming, the point is they have dream!
with dream, we can stay alive and feel so "alive" getting brighter daymimpi.
satu kata singkat itu yang bisa buat kita jadi terus semangat. semangat buat ngegapai mimpi2 apa aja yang udah kita impikan. gak ada yang salah dalam hal bermimpi. semua orang punya hak yang sama untuk bermimpi apapun yang mau mereka impikan.
bermimpilah!
bukan berangan-angan atau berandai-andai!
karena dgn bermimpi, kita bakal punya real action! beda dgn berangan-angan dan berandai-andai. kita cuma bisa ngayal aja tanpa adanya real action ;)
write down your dreams. and someday you'll check one by one those dreams signed those are reachedgak ada salahnya kalo kita punya mimpi dan kita buat list atau tulis gitu dan lebih baik lagi kalo kita tempel.
kalo gw, mimpi2 itu gw susun didalam sebuah peta hidup dan gw tempel di dinding depan meja belajar. jadi saat gw belajar, gw bisa liat peta hidup itu dan termotivasi terus dan terus.
ini peta hidupku yang ku tempel di tembok depan meja belajar. |
Lihat apa saja harapanku di tahun 2012? |
Lalu ku checklist harapan yang telah terealisasikan itu! |
Bisa lihat? Itu harapanku di thn 2012. Dan itu terbukti! SO, DREAM, BELIEVE, AND MAKE IT HAPPEND! |
Beberapa hari yang lalu gw dan anak PW kunjungan ke kampus UI, lebih tepatnya sih ke Perpustakannnya. Kesan pertama: GREAT! dan pengeeen masuuuuk UI!
Mau jadi bagian dari UI. So,
Kampus kebanggaan setiap orang. Check this out!
Aku sama Dinar lagi didepan danau Perpus UI. Semoga gak hanya sekali itu aja, bisa setiap hari nantinya. Amin! |
Danau UI. Selalu ingin melihat |
Kampus kebanggaan setiap orang. Check this out!
Ingin segera tiba! |
Sekarang lagi merajalela komunitas punk atau bisa disebut anak punk. Lumayan meresahkan. Bagi orang sepetri gw yang angkotnisme haha, hal itu sangat sangat dan sangat menakutkan (jujur) dan merisaukan.
Mereka akan masuk angkot lalu nyanyi dgn suara ala punkers atau rockers ya? entahlah XD dan tepuk tangan gt terus lirik lagu yang dinyanyiinnya sedikit banyak ada sindirin gitu. Okelah mereka bilang gak maksa tapi secara gak langsung dandanan kayak gitu itu tuh maksa buat ngasih -,- and it's so scary wow. Yah, kadang terpaksa dah gw ngasih ahaha.
Bahkan ada juga loh yang cewek gitu, waw gw kaget juga pas ngeliat ada segerombolan anak punk lagi nongkrong di pinggir jalan dan diantara cowok2 yang menyeramkan itu, ada ceweknya. hmm, great -,-.
Hidup memang kejam, itulah gambaran yang bisa gw opinikan dari para punkers itu. Ada banyak hal yang membuat mereka ingin menjadi seperti itu salah satunya kebebasa. Ya, freedom.
Terkadang kekebasan yang diinginkan disalah aplikasikan. dan jadilah seperti itu. nongkrong dipinggir jalan dgn dandanan menyeramkan lalu masuk angkot, nyanyi dgn keras dan pergi dgn kesan maksa.
So, buat para angkotnisme kalo kalian menghadapi para punkers itu, cuma satu :
Kasih aja uang. berapa kek yang penting selamat. Kalo lu tetep mau hidup, gope aja keluarin haha (SESAT!) :p
Mereka akan masuk angkot lalu nyanyi dgn suara ala punkers atau rockers ya? entahlah XD dan tepuk tangan gt terus lirik lagu yang dinyanyiinnya sedikit banyak ada sindirin gitu. Okelah mereka bilang gak maksa tapi secara gak langsung dandanan kayak gitu itu tuh maksa buat ngasih -,- and it's so scary wow. Yah, kadang terpaksa dah gw ngasih ahaha.
Bahkan ada juga loh yang cewek gitu, waw gw kaget juga pas ngeliat ada segerombolan anak punk lagi nongkrong di pinggir jalan dan diantara cowok2 yang menyeramkan itu, ada ceweknya. hmm, great -,-.
Hidup memang kejam, itulah gambaran yang bisa gw opinikan dari para punkers itu. Ada banyak hal yang membuat mereka ingin menjadi seperti itu salah satunya kebebasa. Ya, freedom.
Terkadang kekebasan yang diinginkan disalah aplikasikan. dan jadilah seperti itu. nongkrong dipinggir jalan dgn dandanan menyeramkan lalu masuk angkot, nyanyi dgn keras dan pergi dgn kesan maksa.
So, buat para angkotnisme kalo kalian menghadapi para punkers itu, cuma satu :
Kasih aja uang. berapa kek yang penting selamat. Kalo lu tetep mau hidup, gope aja keluarin haha (SESAT!) :p
"Tempat kita selalu pulang adalah rumah"
Betapa rumah punya kesan tersendiri dari tempat-tempat lain di dunia ini. Bagi gw, rumah adalah tempat gw berinteraksi pertama kali dgn mama, papa, abang, adek, bahkan bibi. Tempat gw tau kebiasaan semua penghuni rumah, tempat gw melepas lelah, tempat gw belajar, tempat gw tau apa yang sedang terjadi dan apa yang harus gw lakukan. dan tempat gw mensyukuri semua hal yang telah Allah gw berikan didalam rumah itu sendiri.
Saat gw "tersesat", pasti tempat yang selalu membawa diri gw untuk pulang adalah rumah. Karena di rumah, gw akan menemukan kenyamanan kembali (dgn keluarga).
Tapi terkadang juga, rumah bisa manjadi hal yang menyebalkan dan asing.
iya, asing. asing sekali.
seperti yang belakang2an ini gw alami. gw merasa asing sama rumah sendiri. saat gw harus meninggalkan rumah dari pagi2 untuk sekolah dan baru akan pulang saat senja menghilang, rumah rasanya asing sekali. mungkin gw terlalu sibuk sampai tidak bisa lagi merasakan kenyaman rumah bersama keluarga.
Dulu, saat gw masih pulang cepat. Setiap pulang sekolah, gw masih bisa liat bibi di rumah terus ngobrol bentar dan dia baru pulang. Dulu, gw selalu pulang lebih cepat dibanding papa atau mama. Tapi sekarang, gw yang selalu pulang paling telat.
Dulu, saat di rumah gw masih bisa main sama abang atau adek. Tapi, saat di rumah gw udah tepar duluan malamnya. Waktu malam hari di rumah gw habiskan untuk tidur atau gak belajar.
Mungkin bukan rumah yang asing. Tapi gw yang mengasingkan diri dari rumah. Ya, mengasingkan diri.
Walaupun asing, rumah selalu jadi tempat gw kembali dan pulang.
Sejauh apa gw tersesat dan lari, gw akan selalu pulang dan kembali ke rumah. Karena rumah membuat kita bisa menikmati hidup. Tidak, bukan rumah. Tapi, apa yang ada di rumah itu (keluarga).
Tidak, bukan rumah. Tapi, apa yang ada di dalam rumah itu yaitu keluarga.
Home Sweet Home :")
Betapa rumah punya kesan tersendiri dari tempat-tempat lain di dunia ini. Bagi gw, rumah adalah tempat gw berinteraksi pertama kali dgn mama, papa, abang, adek, bahkan bibi. Tempat gw tau kebiasaan semua penghuni rumah, tempat gw melepas lelah, tempat gw belajar, tempat gw tau apa yang sedang terjadi dan apa yang harus gw lakukan. dan tempat gw mensyukuri semua hal yang telah Allah gw berikan didalam rumah itu sendiri.
Saat gw "tersesat", pasti tempat yang selalu membawa diri gw untuk pulang adalah rumah. Karena di rumah, gw akan menemukan kenyamanan kembali (dgn keluarga).
Tapi terkadang juga, rumah bisa manjadi hal yang menyebalkan dan asing.
iya, asing. asing sekali.
seperti yang belakang2an ini gw alami. gw merasa asing sama rumah sendiri. saat gw harus meninggalkan rumah dari pagi2 untuk sekolah dan baru akan pulang saat senja menghilang, rumah rasanya asing sekali. mungkin gw terlalu sibuk sampai tidak bisa lagi merasakan kenyaman rumah bersama keluarga.
Dulu, saat gw masih pulang cepat. Setiap pulang sekolah, gw masih bisa liat bibi di rumah terus ngobrol bentar dan dia baru pulang. Dulu, gw selalu pulang lebih cepat dibanding papa atau mama. Tapi sekarang, gw yang selalu pulang paling telat.
Dulu, saat di rumah gw masih bisa main sama abang atau adek. Tapi, saat di rumah gw udah tepar duluan malamnya. Waktu malam hari di rumah gw habiskan untuk tidur atau gak belajar.
Mungkin bukan rumah yang asing. Tapi gw yang mengasingkan diri dari rumah. Ya, mengasingkan diri.
Walaupun asing, rumah selalu jadi tempat gw kembali dan pulang.
Sejauh apa gw tersesat dan lari, gw akan selalu pulang dan kembali ke rumah. Karena rumah membuat kita bisa menikmati hidup. Tidak, bukan rumah. Tapi, apa yang ada di rumah itu (keluarga).
Tidak, bukan rumah. Tapi, apa yang ada di dalam rumah itu yaitu keluarga.
Home Sweet Home :")
Kamis, 09 Februari 2012
hello bloggeriest :)
Kali ini aku akan sedikit bahas mengenai persepsi. Apa sih persepsi? Kayaknya semua udah sering bgt denger kata itu dan tau artinya. Yap, ambil arti simplenya aja. Persepsi itu bisa dibilang dugaan atau opini terhadap sesuatu. Setiap orang bisa berpersepsi terhadap suatu hal bahkan terhadap orang lain. No body gets angry (y).
Mempersepsikan orang lain itu bisa berdampak, entah posistif maupun negatif. Kenapa gitu? Baca dan simak cerita singkat ini. cekidot :d
Ada seorang ayah dan anak yang merupakan pengembala. Mereka hendak pulang ke rumah dari mencari rumput di desa lain. Dalam perjalanan pulang, mereka melewati beberapa desa. Masing2 membawa 1 karung besar tumpukan rumput. Mereka terus berjalan sambil memikul tumpukan rumput tsb. Setelah lama, sang anak merasa lelah. Sang ayahpun akhirnya memikul kedua karung itu dengan suka hati. Melewati suatu desa, para penduduk yang melihat hal tsb berkata bahwa sang anak itu adalah anak yang duhaka. Tidak mau membentu orang tuanya yang kesusahan. Mendengar kata2 penduduk itu, sang anak menjadi tidak enak hati. Akhirnya mereka kembali memikul tumpukan rumput itu sendiri2.
Setelah lama berjalan, kali ini sang ayah yang merasa lelah. Akhirnya sang anak pun dengan senang hati memikul karung milik ayahnya itu. Melewati desa lain lagi, para penduduk yang melihat hal tsb berkata bahwa sang ayah tidak kasihan terhadap anaknya. Terlalu tega membiarkan anaknya memikul 2 karung besar sekaligus. Mendengar hal itu, sang ayah merasa telah berbuat jahat kepada anaknya. Akhirnya mereka memutuskan kembali memikul tumpukan rumput itu sendiri2.
Mereka pun melanjutkan perjalanan. Melewati suatu desa, para penduduk yang melihat mereka berjalan sambil memikul karung besar tumpukan rumput merasa iba dan berkata mengapa tidak gunakan saja gerobak agar lebih mudah. Mendengar hal itu, mereka berpikir untuk mencari gerobak. Setelah mencari-cari ke penduduk, gerobak pun tak juga ditemukan. Karena lelah berganti-ganti posisi terus, akhirnya mereka memutuska untuk meninggalkan karung2 tumpukan rumput itu. Lalu, bagaimana dgn setengah perjalanan yang sudah letih mereka tempuh? bagaimana dgn gembala mereka di rumah nanti?
lucu bukan? apa yang bisa kita dapat dari cerita singkat inspiratif diatas?
intinya:
Jangan terlalu hirauin kata orang selagi kita melakukan hal yang benar.
Kalo terlalu dengar kata orang, kita malah jadi capek sendiri. Terserah mereka mau persepsi kayak apa kek, yang penting kita ngelakuin hal yang benar.
Orang cuma bisa liat dari luar aja dan beropini, tapi mereka gak tau kan apa yang ada didalamnya atau yang ada dibalik semuanya?
Banyak opini miring yang buat kita sedih, itu wajar. itu persepsi mereka dan mereka gak tau kan apa yang ada didalamnya. cuma liat dari luar aja.
Banyak yang gak respect sama kita, itu juga wajar. Papa pernah bilang: "untuk ngebuat semua orang respect sama kita itu gak mungkin. pasti ada 1-2 orang yang gak respect dan itu WAJAR!"
Itulah persepsi. hanya opini yang malah berkembang cepat dan menimbulkan image terhadap sesuatu entah baik/buruk.
Tapi dibalik persepsi itu ada sebuah realita yang gak bisa dijamah oleh persepsi orang luar.
Ada persepsi itu wajar. So, what?
Kali ini aku akan sedikit bahas mengenai persepsi. Apa sih persepsi? Kayaknya semua udah sering bgt denger kata itu dan tau artinya. Yap, ambil arti simplenya aja. Persepsi itu bisa dibilang dugaan atau opini terhadap sesuatu. Setiap orang bisa berpersepsi terhadap suatu hal bahkan terhadap orang lain. No body gets angry (y).
Mempersepsikan orang lain itu bisa berdampak, entah posistif maupun negatif. Kenapa gitu? Baca dan simak cerita singkat ini. cekidot :d
Ada seorang ayah dan anak yang merupakan pengembala. Mereka hendak pulang ke rumah dari mencari rumput di desa lain. Dalam perjalanan pulang, mereka melewati beberapa desa. Masing2 membawa 1 karung besar tumpukan rumput. Mereka terus berjalan sambil memikul tumpukan rumput tsb. Setelah lama, sang anak merasa lelah. Sang ayahpun akhirnya memikul kedua karung itu dengan suka hati. Melewati suatu desa, para penduduk yang melihat hal tsb berkata bahwa sang anak itu adalah anak yang duhaka. Tidak mau membentu orang tuanya yang kesusahan. Mendengar kata2 penduduk itu, sang anak menjadi tidak enak hati. Akhirnya mereka kembali memikul tumpukan rumput itu sendiri2.
Setelah lama berjalan, kali ini sang ayah yang merasa lelah. Akhirnya sang anak pun dengan senang hati memikul karung milik ayahnya itu. Melewati desa lain lagi, para penduduk yang melihat hal tsb berkata bahwa sang ayah tidak kasihan terhadap anaknya. Terlalu tega membiarkan anaknya memikul 2 karung besar sekaligus. Mendengar hal itu, sang ayah merasa telah berbuat jahat kepada anaknya. Akhirnya mereka memutuskan kembali memikul tumpukan rumput itu sendiri2.
Mereka pun melanjutkan perjalanan. Melewati suatu desa, para penduduk yang melihat mereka berjalan sambil memikul karung besar tumpukan rumput merasa iba dan berkata mengapa tidak gunakan saja gerobak agar lebih mudah. Mendengar hal itu, mereka berpikir untuk mencari gerobak. Setelah mencari-cari ke penduduk, gerobak pun tak juga ditemukan. Karena lelah berganti-ganti posisi terus, akhirnya mereka memutuska untuk meninggalkan karung2 tumpukan rumput itu. Lalu, bagaimana dgn setengah perjalanan yang sudah letih mereka tempuh? bagaimana dgn gembala mereka di rumah nanti?
lucu bukan? apa yang bisa kita dapat dari cerita singkat inspiratif diatas?
intinya:
Jangan terlalu hirauin kata orang selagi kita melakukan hal yang benar.
Kalo terlalu dengar kata orang, kita malah jadi capek sendiri. Terserah mereka mau persepsi kayak apa kek, yang penting kita ngelakuin hal yang benar.
Orang cuma bisa liat dari luar aja dan beropini, tapi mereka gak tau kan apa yang ada didalamnya atau yang ada dibalik semuanya?
Banyak opini miring yang buat kita sedih, itu wajar. itu persepsi mereka dan mereka gak tau kan apa yang ada didalamnya. cuma liat dari luar aja.
Banyak yang gak respect sama kita, itu juga wajar. Papa pernah bilang: "untuk ngebuat semua orang respect sama kita itu gak mungkin. pasti ada 1-2 orang yang gak respect dan itu WAJAR!"
Itulah persepsi. hanya opini yang malah berkembang cepat dan menimbulkan image terhadap sesuatu entah baik/buruk.
Tapi dibalik persepsi itu ada sebuah realita yang gak bisa dijamah oleh persepsi orang luar.
Ada persepsi itu wajar. So, what?
Langganan:
Postingan (Atom)