Jum’at, 04 Mei 2012
Pagi ini aku duduk diantara
kalian. Seperti biasa, seusai mengaji
ada beberapa hal kecil atau pun sepele yang kita lakukan sebelum duduk kembali
ke tempat duduk masing-masing. Entah itu hening dengan keheningan sendiri,
tertawa dengan teman, atau hal kecil lainnya. Jujur saja, pagi ini ada yang
harus dikatakan. Suatu hal yang mudah, sangat mudah sekali untuk diucapkan.
Namun kondisi membuat hal kecil itu terasa berat dan sulit untuk diucapkan. Blablabla,
basi-basi dan kata itu terucap.
“Kayaknya kita harus pindah kelas”
Aku sudah tau bahwa akan ada
penolakan. Dan benar saja, sebagian dari kalian ingin pindah kelas. Sebagian
dari kalian menolak dengan wajah tak setuju dan sebagian lain hanya diam,
abstain tak berkomentar apapun. Hanya menganggukkan kepala sesekali.
Kita juga tau sebelumnya Bu As
nyuruh kita buat pindah kelas. Tapi kita bilang kita lebih nyaman di kelas ini.
Bukan begitu? Aku pun begitu. Sepanas apapun kelas itu, Sepanas apapun guru-guru
bilang ttg kelas itu, sepanas apapun orang-orang bilang, sepanas apapun yang
kita rasakan, tetap saja kelas itu sebuah kenyamanan.
Dimana tempat mana kita bisa
nonton film bareng?
Dimana tempat mana kita bisa mengaji bersama?
Di tempat
mana kita bisa makan lesehan bareng-bareng?
Di semua kelas kita bisa melakukan
hal-hal itu. Di kelas lama kita ataupun di kelas baru kita yang sekarang ini.
Semua hal itu bisa dilakukan.
Tapi,
dimana lagi kita bisa
nonton film bareng sambil tiduran, berjejer seperti ikan cue tanpa harus
berdesakan?
Dimana lagi kita bisa berkomentar kalo kelas ini sungguh panas,
tapi kita nikmati saja?
Dimana lagi kita mengulang berdiri di depan kelas
semuanya karena tidak mengerjakan tugas IEC? Dimana lagi kita bisa latihan
nari/dance dengan pembagian lahan kelompok 1 didalam kelas, kelompok 2 di depan
kelas dan kelompok 3 di halaman?
Dimana lagi kita bisa main karet
bareng-bareng?
Hanya di kelas XI IPA3 yang lama, kita bisa melakukan itu.
Setelah lama kita bermusyawarah.
Final, hari senin kita pindah kelas. Ya, pindah kelas.
Pindah kelas. Pindah hati. Pindah
adaptasi.
Begitulah perpindahan. Gak
mungkin gak ada yang harus berubah. Setiap perpindahan, hati pun juga
beradaptasi. Sikap pun beradaptasi.
Enakan di kelas yang lama. Yah, gak bisa nonton film sambil tiduran
tanpa desak-desakan. Walaupun panas, tapi tetap aja kelas itu enak.
Begitulah komentar-komentar
kalian saat kita akan pindah.
Senin, 07 Mei 2012
Hari pertama kami di kelas XI IPA
3 yang baru, kelas XII IPA 4. Hari pertama disibukkan dengan berseh-bersih
kelas. Pindahin semua perlengkapan yang ada di kelas lama dan dibawa ke kelas
yang baru. Dan duduk untuk pertama kalinya di kelas yang baru untuk hari ini
dan hari-hari selanjutnya.
Rasanya? Lebih terang, gak panas,
dan lebih nyaman?
Selasa, 08 Mei 2012
Kembali untuk sementara ke kelas
yang lama. Kita nonton bareng malaikat tanpa sayap di kelas itu. Pertma kali
lagi masuk kelas itu, kitabaru benar-benar sadar kalo kelas itu memang gelap
dan panas.
Ih, panas banget ya. Gelap ih. Ternyata enakan di kelas yang baru ya.
Beberapa komentar lagi.
Lagi dan lagi, terkadang kita
harus mau mencoba hal yang baru, walaupun harus meninggalkan hal-hal lama yang
sudah menjadi kenyamanan kita, kebiasaan kita. Mungkin awalnya sulit untuk
beradaptasi dan selalu saja ada yang dibandingkan. Ya, itulah perpindahan.
Sore ini, aku pulang sekolah dan
rasanya ingin melewati kelas yang lama. Aku berjalan dan lewat kelas itu ku
tengokkan kepalaku ke kanan hamper 90 derajat. SEkilas ku lihat kelas itu. Kosong
dan sepi. Tapi, ada banyak kenangan didalamnya. Dulu. Bagi kami.
0 komentar:
Posting Komentar