Hello bloggeriest :)
Kalo ditanya, siapa yang mau study abroad? hayooo pasti kebanyakan dari kita pengen banget tuh yang namanya coba study abroad. Siapa juga yang gak mau study abroad. Pertanyaan yang retoris. Pertimbangan untuk study abroad itu banyak, salah satunya adalah pengalaman yang akan didapat selama berdomisili di negara destini, pengalaman belajar, pengalaman melewati musim-musim yang berbeda, dsbnya.
Begitu pun dengan gue. Gue adalah seorang anak SMA tingkat akhir yang sedang mempertimbangkan dan meraba masa depan. Mau dibawa kemana masa depan gue? Mau lanjut kemana? Dan pertanyaan-pertanyaan lainnya yang menyesaki otak. Berbagai tawaran tempat kuliah sudah banyak, Universitas ini lah itu lah. Dan tak jarang tanpa pikir panjang gue ikut weh, daftar weh Universitas yang lagi promo. Kesel juga sih bahkan banget sama diri sendiri. Gue masih terombang-ambing. Belum bisa nentuin dan prioritaskan apa yang memang seharusnya gue prioritaskan. Bukan sekedar ikut-ikuta teman! Memang terkadang labil-_-
I should be mature in my old now and can decide what I need not what I want.
Akhirnya pada suatu hari, ada sebuah Perusahaan penyalur siswa-siswa lulusan SMA yang ingin study abroad promo di kelas. Dengan keapikan promonya, siapa juga yang gak terlena dan pengen banget kuliah di luar negeri. Begitu pun dengan gue. Sebagai follow up promonya di kelas itu, kita harus beli tiket untuk seminar lebih lanjut mengenai study abroad. Tertarik? Bangeeeeeet. Tanpa pikir panjang, gue beli tiket itu dan blm ngomong sama orang tua dan minjem uang temen pula ckck-_- tuh kan lagi-lagi gue tuh labil. Poor me h,h
Di rumah, gue berbincang-bincang lagi dengan orang tua. Mama, keukeuh nolak untuk gue study abroad. Sedangkan Papa, samar-samar sih tapi kayaknya mendukung. Pertimbangan Mama tuh banyak banget : jauhlah, takut sakit-sakitan lah, biaya hidup mahal, takut jarang pulang ke Indonesia lah, banyak lah pokoknya.Dan saat itu gue yang masih kebawa emosi, dengan semangat mengebu-gebu mau coba study abroad mencoba untuk menangkal anggapan Mama dan membela diri bahwa gue bisa kuliah di luar negeri!
Tibalah hari gue ikut Seminar Kuliah di Luar Negeri. Seru sih seminarnya tapi effectnya biasa aja. Walaupun effectnya biasa aja, tapi tetep aja gue tetep mau kuliah ke luar negeri. Dan pada suatu hari entah kenapa gue berubah pikiran. Jadi, seorang teman sms gue nanyain kapan gue konsul selanjutnya untuk kuliah ke luar negeri itu.Gue balas : I've decided to stay in INA for College.
Hari-hari setelah Seminar itu merubah pikiran gue untuk gak kuliah di luar negeri dan tetap menetap di Indonesia. Kenapa begitu? Gue pun sempat bingung. Pokoknya gue berubah pikiran dan ingin tetap kuliah di Indonesia.Setelah gue pikirkan, ada benarnya juga perkataan Mama tempo hari. Banyak kendala yang harus dihadapi dan resiko yang harus siap ditanggung.Dan yang jelas, gue blm siap udah pisah jauuuuuh dari keluarga :')
Mungkin orang-orang yang kuliah di luar negeri selain mencari ilmu, pengalaman juga merupakan suatu kebanggan tersendiri bagi mereka dan itu juga membuat mereka bahagia. Bisa berkenalan dengan orang-orang dr ras yang berbeda-beda, culture yang berbeda, gaya pembelajaran yang berbeda, dan kualitas pendidikan yang lebih baik, dsbnya.
Dulu, Ketika emosi mengontrol diri gue, gue juga mikir gitu.
Tapi, lambat laun gue ngerti bahagia bukan karena gue bisa kuliah ke luar negeri dan dibanggakan banyak orang. Tapi bahagia adalah saat gue tetap bisa di Indonesia dan berdekatan dengan Mama, Papa, Abang, Yazid, dan keluarga gue yang lainnya. Nothing valueable except them ;")
Kenapa gue harus kalah dengan orang-orang yang kuliah di luar negeri? Gue bahkan bisa membangun bangsa ini bersama teman-teman yang lain dan tetap di Indonesia. Kalo ada yang bilang, biaya pendidikan di Indonesia itu mahal, pinter-pinternya aja kali nyari beasiswa! Show up your dedicated for INA!
Tapi balik lagi ke pilihan masing-masing. Dan ini pilihan gue untuk tetap di Indonesia.
NB: Gue sangat ingin ke luar negeri ketika mendapatkan beasiswa melanjutkan studi S2/S3 ataupun pertukaran pelajar :DDD Semoga tercapai, Amin. My God always hears my willing.
0 komentar:
Posting Komentar