Minggu, 11 Maret 2012

tentang ulangan

bagi pelajar, yang namanya ulangan udah gak asing lagi. ada ulangan harian, mid test, akhir semester, US, dan UN. selama saya menjadi pelajar, saya baru menyadari ternyata banyak hal yang perlu diperhatikan saat ulangan dan juga perwatakan orang-orang jadi berubah saat ulangan itu, dan hal2 yang meresahkan lainnya.

hal yang perlu diperhatikan :
1.  Perbanyak relasi. maksudnya gak boleh kuper dan harus cari2 informasi baik dgn teman sekelas, beda kelas, bahkan kakak kelas. Cari tau, temen mana yang udah punya kisi2 atau contoh soal atau soal ulangan tahun lalu terus foto copy deh.
2. Buat yang les, tanya kisi2 itu ke guru les. buat yang gak les, tanya ke temen yang les (cara) dan jawabannya.
3. Kalo ulangan udh selesai, jgn langsung pulang. cari2 tau info dulu atau kumpul bareng temen dulu. biasanya foto copy dan kantin rame.
4. Yang make BB, jgn sampe pulsa minim karena akan menyulitkan.

tipe2 orang saat ulangan :
1. Jdi banyak relasi. temen sekelas lah, temen beda kelas lah, temen deket rumah lah, kakak kelas lah, guru les lah.diantara mereka pasti ada yang ditanya untuk kisi2 ulangan
2. Sibuk. Soalnya harus ke fotocopy untuk copy soal
3. Cuek. Biasanya yang udah punya soal ditangan duluan, jarang mau ngasih soalnya ke temen2 yang lain. untuk dirinya sendiri aja.
4. Cerdik. Ya cerdik untuk memanfaatkan kesempatan dalam kesulitan.

banyak hal yang baru saya sadari ternyata ulangan bukan real ulangan dan belajar, ternyata ada usaha sampingan untuk mempermudah ulangan itu sendiri. Apa yang harus disalahkan sebenarnya? entahlah.

kesuksesan ulangan bisa dikatakan dgn kalimat : siapa yang banyak relasi, dia yang akan beruntung. 
bagi saya, ya ulangan memang bukan sebenar2nya ulangan. ya, karena ada faktor X tadi. dulu saya bukan tipe orang yang suka cari tau apa yang bakal keluar di soal ulangan kecuali guru itu kasih tau kisi2nya.

Namun, berlalunya waktu saya jadi mengikuti hal2 tsb dengan dalih, mempermudah sistem belajar SKS (Sistem Kebut Semalam) itu. Di satu sisi, saya ingin itu hasil saya belajar sendiri. namun disisi lain, saya jg gak bisa jadi orang yang skak sedangkan teman2 lagi sangat aktif untuk mencari tau. ya, karena tadi, siapa yang banyak relasi, dia yang beruntung.

Ya, memang sulit untuk menyalahkan sebenarnya. Saya hanya sedikit risau mengenai hal ulangan tsb.

Itu masalah usaha dalam ulangan.
Sekarang beranjak ke masalah contek-mencontek.

Mencontek bukan hal yang aneh lagi bahkan itu sudah lazim dilakukan oleh pelajar Indonesia. banyak cara untuk mencontek. sms temen, buka buku, tanya temen, dsbnya.

bagi saya, sesulit apapun soal itu saya coba kerjakan dulu sendiri. kalau benar2 sudah mentok baru saya tanya teman. mungkin saya memang orang yang individualism saat ulangan, ya saya akui dan memang itu saya.
walaupun agak individualism, tetep aja satu dua orang mah nanya jawaban.

kadang saya mikir, saya udah belajar malamnya dan mereka nanya jawaban gitu aja? segampang itu? ahh, sulitnya menolak. terlalu banyak persepsi yang timbul dari suatu reaksi atau jawaban kita.

kegelisahan itu saya tanyakan kepada mbak Nisa saat Mentoring sabtu lalu, stelah UTS. Ia menjelaskan mengenai ciri2 muslim yang sejati. Salah satunya bermanfaat bagi orang lain.

Bermanfaat bagi orang lain sangat menggelitik hati saya. karena kalimat itu dapat diartikan menjadi 2 persepsi.
Persepsi 1:
Dengan dalih bermanfaat bagi orang lain, temen membuat kita untuk kasih tau jawaban ulangan. Padahal memberi jawaban itu tidak boleh sama seperti kerjasama. di sisi lain juga, kita sudah belajar mati-matian.


Persepsi 2:
Bermanfaat bagi orang lain gak bisa diartikan dengan memberi jawaban ke teman saat ulangan. dan imbasnya, persepsi mereka kita dibilang pelit, gak mau bagi2 lah, egois.


Memang serba sulit sepertinya.

Intinya, ulangan itu sebuah persaingan untuk mendapatkan posisi. Siapa yang kuat, dia yang menang.

Siapa yang kuat, dia yang menang.
Persepsikan sendiri oleh anda.

0 komentar:

Posting Komentar