Kamis, 28 April 2011

akatsuki

ini novel keren bgt! wajib baca! walopun udah terbitan lama, cuma baru baca belakangan ini dan.......10 jari deh buat nih novel. dengan latar negera matahari terbit alias jepang, novel ini bisa ngenyihir gua yah bisa dibilang ngedoktrin juga sih, terus bisa bikin gua ketawa-ketawa sendiri dan yang paling penting bisa bikin gua jadi kagum sama negara jepang. yang tadinya gua biasa aja ama negara jepang, tapi gara-gara novel ini, buat gua jadi suka ama jepang hehehe dampak bgt.
tokoh ikhwan (cielah ikhwan haha) cowoknya yang namanya Kagawa Satoshi bikin gua jadi mupeng ama cowok kayak gitu (hoeks banget ni kata-kata ahaha). serius deh, ada gak ya cowok kayak gitu? di novel itu digambarin si Satoshi itu stay cool bgt, religius (islami), gak banyak ngomong, pinter, yaa karismatik lah pokoknya. nah, si tokoh ceweknya namanya Mayumi (dia atheis) suka penasaran ama sikapnya si satoshi yang kalem gitu dan jarang banget ngomong sama cewek terus kalo jam istirahat makan siang si satoshi ini suka ngilang nah, si mayumi ini suka ngebuntutin yah nyari tau gitu kenapa si satoshi suka ngilang pas jam istirahat makan siang. ternyata si mayumi itu tau, kalo satoshi ngilang pas jam makan siang soalnya dia sholat (ibadahnya umat islam) dan akhirnya si mayumi ini suka nyari tau tentang islam. oh iya sebelumnya si mayumi ini emang suka ama si satoshi, cumaa yaa satoshinya biasa aja. akhirnya setelah lulus SMA mereka gak pernah ketemu lagi dan udah 5 tahun juga Mayumi memeluk agama islam. singkat cerita, bibinya si satoshi nanya sama mayumi kalo mayumi udah mau nikah belom, mayumi yah kayak belom sipa gitu. tapi bibinya bilang kalo ada seorang laki-laki yang mau melamar dia. Mayumi terkejut juga. Bahkan selama proses taaruf sampai nikah, dia belom pernah liat wajah suaminya. akhirnya setelah ijab kabul, si satoshi menghampiri mayumi dan ngucapin selamat kalo mayumi udah nikah. yah pokonya akhirnya si mayumi nanya mana istrinya satoshi, terus si satoshi ngajak mayumi ke depan cermin dan bilang kalo "ini istriku" waaaaaaaah keren keren!

yah, intinya kalo jodoh gak bakal kemana. jadi percaya aja laki-laki yang baik hanya untuk perempuan yang baik dan sebaliknya. jadi persiapkan diri untuk mendapatkan segala hal yang terbaik :)

Rabu, 27 April 2011

oh ternyataa...baru tau haha

hari senin ama selasa kemaren, gua dapet pengetahuan baru. yah lumayan lah buat tau-tau gitu. senin kemaren kan ada pelajarn biologi, nah kita biologi belajar tentang kingdom tumbuhan (plantae). terus kan plantae itu dibagi jadi bryophyta, pteridophyta, ama spermatophyta. nah phyt itu artinya tumbuhan. terus kan di tumbuhan paku ada daun tropophyl ama stratophyl. nah, phyl itu artinya daun. eh terus bu lilis bilang kenapa kotoran yang ada di hidung disebut upil? nah gua baru kepikiran "oh iyaya kenapa?". terus kata ibunya, karena upil itu kan adanya di daun hidung. daun bahasa latinnya phyl. jadinya kotoran yang di hidung disebutnya upil. hahaha gua baru tua ternyata gitu toh sejarahnya dipanggil upil :D
terus hari selasa kemaren, gua belajar sosiologi. nah kebetulan belajarnya tentang penyimpangan seksual gitu. udah deh anak-anak udah pada jijik dan geli duluan, kacau bgt abisnya. terus kan penyimpangan seksual dibagi menjadi homoseks, lesbian, ekshibisme,  dsbnya (gua lupa haha). nah, kalo homoseksual kan kita udah pada tau, homo=sama seks=ya seksual, jadi kayak semacam menyukai sesama jenis gitu, sebutan itu khusus untuk laki-laki. terus kalo lesbian kenapa disebut gitu? nah loh, ada asal usulnya juga ternyata. kata pak adar soalnya ada sebuah pulau namanya pulau Lesbes (aduh ngaco bgt, gw lupa) pokoknya hampir mirip kayak gitu lah. nah pulau itu dihuni sama perempuan semua. jadinya kalo perempuan yang suka sama sesama jenis disebut lesbian.

nah, gimanaaa? baru pada tau kan? atau udah pada tau? ternyataa haha semua ada sejarahnya eits, dibalik nama ada sebuah rahasia haha. semoga bermanfaat dan jadi pengetahuan :D

Kamis, 21 April 2011

unek-unek

entahlah sebenernya gua males bgt. SUMPAH MALES. H-1 nih dan gua belom ada persiapan sama sekali (gila bgt kan?) dan gua rasa kalo gua kayak gini, yang ada juga gua bakal mempermalukan diri gua sendiri -______- (dan gua gak mau hal itu terjadi). besok gua ikut PPS. ralat : gua dan beberapa anak kelas 10 dan 11 ikut PPS. gua juga bingung mau nampilin apa-_- nyanyi? aduuh, kalo di kamar mandi oke-oke aja tapi kalo didepan umum? ahh gak deh-_-. terus puisi? oke aja sih dan malah itu yang mau gw tampilin besok. cumaa lo tau lah gua kayak apa. suka grogi and gak pede gitu kalo tampil apalagi menyangkut seni gitu didepan umum. intinya gua KAKU BGT (miris). terus gua pengen banget monolog! kayak butet gitu loh, tapi belakangan gua mikir, kalo gua monolog bakal garing gitu gak sih? heuuu emang ribed yak-_- kalo mtq, wahduh masa mtq sih? sori bukannya gua gak mau mtq. cuma di event itu (cielah event) banyak noni. okelah jadi gua pikir, puisi paling aman. yaa paling orang bakal "sedikit" kecewa ngeliat gua baca puisi dengan kakunya (haha lo jgn ngomong gitu riz! bisabisabisa!). belom lagi modelling! kenapa mesti bakat dan modelling yang ditampilin diawal?!! kenapa gak public speaking gitu atau bacot-bacotan lah. setidaknya kalo public speaking diawal gua udah rada preparelah dan gak was-was kayak gini.

okeoke, jangan ngeluh terus! besok hari H nya dan gua harus bisa! ya BISA. setidaknya gua udah berpartisipasi. itung-itung pengalaman-_- oke wish me luck. just LUCKY. bismillah

Minggu, 17 April 2011

Kecewa

Aku tlah mencapai suatu sekmen kebosanan dalam hidupku...aku tak bersemangat dan tak pula bahagia. Aku merindukan hidupku yang dulu, di kala aku masih SD dan duduk di bangku kelas 7. Aku sedih meratapi hidupku sekarang. Mengapa kian bertambahnya hari aku bukannya menjadi orang yang lebih baik, malah menjadi orang yang lebih buruk dari hari-hari sebelumnya. Sedih. Aku baru merasakan rasanya tak lagi dipuja karena prestasiku. Hatiku sedih dan miris melihat kenyataan saat ini. Setelah aku berkumpul dengan berbagai orang hebat disekitarku. Aku baru merasakan, aku ini bukan apa-apa dan tak sehebat orang yang dulu mengatakan aku hebat. Karena aku tahu, masih  banyak orang-orang yang lebih hebat dariku. Dan kini aku menemukan mereka dalam hidupku. Semua tak ada yang bisa ku banggakan. Aapakah aku ini bodoh? Aapakah Allah tak lagi memberikan Ar-rasyid Nya kepadaku? Semua pertanyaan muncul dibenakku.
Kecewa. Hanya itu yang dapat ku lukiskan bagi kehidupan pendidikanku saat ini. Aku ditempatkan di posisi kedua, aku tak bahagia. Bukan karena aku tak diposisi pertama. Tapi, jika aku diposisikan diperingkat 1 pun, aku tak bahagia. Karena aku menilai, usaha untuk pendidikanku sekarang ini tak maksimal. Aku telah belajar segalanya, tapi aku tak mengerti apa yang telah ku pelajari. Itu tandanya aku tak sungguh-sungguh dalam menggapai cita-citaku.
Aku tahu, hidup bukan untuk dipuja-puja. Aku tahu, menuntut ilmu itu hanya karena Allah, tapi aku belum bisa memahami semua itu. Jikalau aku bisa memahami semua itu, aku yakin aku takkan kecewa. Kita ini bukan harus menjadi orang yang nomor 1 dan buka juga harus menjadi orng yang selalu dipuja-puja. Tapi kita harus selalu berusaha dan kita bisa. Itu lah arti kepuasaan yang sebenarnya.
Mulai sekarang, aku tak menginginkan lagi pujian dari orang lain. Tapi aku menginginkan kebanggaan dan kepuasan hakiki dari dalam hatiku sendiri. Dan disitulah kau dapat merasakan kebahagiaan.Kebahagiaan itu hadir bukan karena kita menjadi orang nomor 1, tapi kebahagiaan itu hadir apabila kita dapatmengenali diri kita sendiri dan ALLAH, Sang khalik.
Tak ada lagi kata kecewa. Yang ada adalah kebahagiaan yang hakiki dan keberhasilan yang tertunda. Sekarang, aku akan giat belajar untuk diriku sendiri, untuk cita-citaku, untuk orang tuaku, untuk agamaku, dan untuk peradaban ini.

Jumat, 15 April 2011

180 derajat

Terkadang kita berjalan dan menari-nari di bumi Nya dengan seenaknya, hingga lupa waktu dan lupa satu perihal bahwa: kematian akan selalu datang dan menjemput dimana pun kita berada tanpa pandang bulu, tanpa pandang usia, tanpa pandang kedudukan. Kematian akan selalu datang pada kita jika Allah sudah mentakdirkan. Pagi itu, aku -tepatnya hati ini- sedikit terusik, aku mulai tersadarkan lagi, dan aku mulai bermuhasabah. Aku menyadari bahwa hidup ini dapat berubah menjadi 180 derajat jika Dia sudah menghendaki. Alangkah mudahnya jika Allah ingin menetapkan sesuatu untuk kaumNya. Seketika keadaan seseorang bisa berubah baik itu menjadi lebih buruk atau pun menjadi lebih baik. Jika kita diberi hal yang lebih buruk dari sebelumnya, maka tak ada salahnya jika kita merenungkan apa saja yang telah kita perbuat selama ini sehingga Allah menetapkan sutu kondisi kepada kita sepeti ini, terus lah memohon ampun kepadaNya dan berdoa untuk sutu keadaan yang lebih baik. Kita harus tabah dan harus mampu mengambil sisi baik dari apa yang Allah berikan. Jika kita mendapat keadaan yang lebih baik dari sebelumnya, maka wajib lah kita mensyukurinya dan jangan ber takabur dan riya. Hari ini aku dapat satu buah pelajaran yang sangat berharga, bahwa kehidupan bisa berbalik 180 derajat jika Dia menghendakinya.

Minggu, 10 April 2011

Kau yang terindah - Java Jive

Kau yang disana... terpisah jarak, waktu...
Aku disini merindukan bayangmu....
Mungkin kita harus bisa...menahan gejolak..
Tapi kita manusia...yang punya hasrat jiwa...

Reff : Setiap saat.. Setiap waktu
         Ku ingat dirimu...
         Setiap saat...setiap waktu...

         Ku ingin berjumpa....

Kau yang terindah..hadir dalam mimpiku...
Kini bertemu..dalam jalinan kisah..
Mungkin kita bukan cinta.. aku tak peduli...
Tapi kita manusia..yang punya hasrat jiwa...

Back to Reff

Walau ku pendam gejolak dan asmara tetap ada..
Tak bisa ku tolak karena kau yang terindah...
Yang mungkin memuaskan segalanya....

Back to Reff

Jumat, 08 April 2011

cerbung


Pagi ini bisa menjadi pagi dari sekian banyak pagi yang paling bersejarah dalam hidupku.
Udara pagi ini sejuk sekali, matahari baru akan menunjukkan sinar keemasannya, ayam pun berkokok keras. Aku masih terbaring di kasurku dan tiba-tiba Bunda membangunkanku. “Nis, bangun! Ayo sholat subuh dulu. Ayo bangun!”. Suara Bunda membuat mataku terpaksa harus membuka. Hoah, rasanya malas sekali untuk bangun! Tapi, aku harus sholat subuh. Aku pun bergegas bangun dan keluar dari kamar untuk mengambil wudhu dan setelah itu melaksanakan sholat subuh.
            Beberapa menit kamudian, aku sudah selesai melaksanakan sholat subuh. Rasanya aku ingin tidur lagi, tapi aku mengurungkan niat untuk itu. Ku lihat hapeku, ternyata ada 1 pesan dari Rifa, sahabatku.
From : Rifa
Assalamualaikum my bestiest. Apakah kamu sipa untuk hari in? Ini hari pengumuman kelulusan kita ! BersiaplahJ
            Oh my God! Aku baru inget kalau hari ini adalah hari pengumuman kelulusanku!
***
            Aku melirik jam tanganku, jarum jam menunjukkan pukul 07.05. Wah aku telat! Sejurus kemudian angkot yang aku naiki sampai di depan gerbang sekolah. “Huh, Alhamdulillah akhirnya sampai juga!” batinku. Pintu gerbang sekolah baru akan ditutup. Anak-anak kelas 3 sudah pada berkumpul di lapangan untuk menerima surat kelulusan dan sebentar lagi mereka akan mengetahuinya. Aku berjalan tergesa-gesa dengan napas “ngos-ngosan” menuju lapangan dan mencari Rifa.
            Aku mencari Rifa diantara ratusan anak-anak dan ah akhirnya aku melihat Rifa! Dia sedang duduk didekat pohon mangga sambil mengobrol dengan beberapa temanku. Aku menghampirinya. “Rif! Rifa!” Panggilku sambil melambaikan tangan kepadanya dan tersenyum. Rifa melihatku dan segera berlari menuju aku dengan senyum mempesonanya itu. “Nisaaa, Assalamualaikum!” Dia langsung memelukku. “Waalaikumsalam Rifa” Jawabku. “Kemana aja ih baru dateng? Telat ih” ledeknya. “Ya Allah Rif, aku baru inget tau kalo hari ini hari pengumuman kelulusan pas baca sms kamu hehe”. “Ya Allah parah banget Nis, berasa udah pasti lulus aja sih huuu” Kata Rifa sambil memeletkan lidahnya kepadaku.
            Kepala Sekolah dan beberapa guru sudah berada di lapangan dan akan membuka acara pengumuman kelulusan siswa kelas 3 ini. Semua anak kelas 3 seketika diam dan khidmat untuk mendengarkan. Anak-anak dipersilakan untuk berbaris per kelas dan wali kelas akan segera membagikan surat kelulusannya. Wajah anak-anak semuanya harap-harap cemas menerima surat kelulusan itu. Setelah semua anak menerima surat kelulusannya dari wali kelas, Kepala Sekolah memberi aba-aba agar semua siswa membuka suratnya bersama-sama.
“Anak-anakku sekalian, sekarang kalian telah menerima surat kelulusan kalian. Dengan tulisan lulus atau tidak lulus yang terdapat dalam surat yang sekarang sedang kalian genggam ini, akan menentukan masa depan kalian selanjutnya dan akan menjadi sebuah bukti keseriusan kalian dalam belajar selama 3 tahun di SMP ini. Dengan mengucap bismillahirohmanirrohim, mari kita buka bersama-sama surat kelulusan yang kalian pegang sekarang!”.
Riuh, sorak sorai, tangisan mewarnai suasana lapangan di pagi hari yang cerah ini. Setelah membuka surat itu dan tertulis LULUS, aku dan Rifa langsung bersujud syukur kepada Allah atas nikmat yang Dia berikan sehingga kita bisa lulus. “Nis, gak sia-sia usaha kita selama ini, akhirnya kita lulus juga!” Kata Rifa dengan suara yang sedikit parau karena menangis. “Iya Rif, Alhamdulillah banget ya Allah”. Aku pun memeluk sahabatku itu. “Hari ini kita naik satu tingkat Nis, ini penentu masa depan kita. Tetap semangat menuntut ilmu ya sahabatku dan tetap bersama aku, Nisa” Rifa mempererat pelukannya. Kata-kata yang ia ucapkan indah sekali dan sangat bermakna sampai aku tambah menangis menjadi-jadi. “Aku gak bakal lupain… kamu Rif dan persahabatan kita. Tetap… melangkah bersama ya Rif” kataku masih dengan menangis. “Okeoke Nis, kayaknya ada pengumuman lagi tuh, udah jangan nangis! Malu nanti diliatin samaa si ehem ehem lho” canda Rifa dan melepaskan pelukannya. “Ih, apa coba Rif, ngeselin banget sih” seketika aku jadi badmood.
“Alhamdulillah tadi sudah kita buka bersama-sama surat keluluasan masing-masing ya. Semoga lulus semua ya, amin. Sekarang kita akan mengumumkan peringkat 10 besar UN. Dari peringkat 10, Ananda Muhammad Virza kelas 9.3, peringkat 9 Ananda Khairunnisa kelas 9.7, Runner up kita, Ananda Rifa Salsabila kelas 9.1 dan Best of the best kita, Ananda Annisa Amania kelas 9.1”
Lagi lagi syukur tak hentinya aku panjatkan kepada Allah SWT, tidak hanya lulus, tapi aku mendapatkan peringkat 1 UN. Terima kasih Allah.
***
            Setelah pengumuman peringkat UN tadi, banyak temen-teman yang mengucapkan selamat untuk aku dan Rifa. Duh, rasanya hari ini senang banget! Gak sabar pengen cepat pulang ke rumah dan kasih tau kabar bahagia ini ke Bunda.
            Tapi sebelum pulang, Rifa ngajak aku ke Taman Sekolah. Ada yang mau diomongin katanya. “Nis, ayo!” ajaknya. “Ayok Rif, oke sekarang!” balasku. Saat aku dan Rifa sedang berjalan menuju taman sambil mengobrol, ada suara berat dibelakang sana yang memanggilku. “Nis! Nisaa! Tunggu!”.
 Oh, suara itu sudah lama tak ku dengar. Aku tahu suara siapa itu. Dan aku merasa deg-degan!
***

Kamis, 07 April 2011

MEMBANGUN GENERASI MUDA ISLAM YANG BERPRESTASI TANPA GAGAP TEKNOLOGI


Sejarah peradaban Islam pada zaman dahulu kala telah mengalami zaman keemasannya, bahkan Islam bisa dibilang memimpin dunia. Ilmuwan-ilmuwan Barat yang sekarang ini lebih dikenal seperti Albert Einsten dengan teori relativitasnya, Isaac Newton dengan hukum gravitasinya, Archimedes dengan teori hukum hydrostaticnya dan masih banyak lagi. Sebenarnya, jauh sebelum penemu-penemu Barat tersebut menemukan sesuatu yang membangun peradaban dan iptek, ilmuwan muslim telah lebih dulu menemukan berbagai penemuannya dan diakui oleh dunia bahkan negara-negara barat pun mengadopsi ilmu-ilmu pengetahuan Islam.
            Enam abad sebelum Christopher Columbus berlayar ke barat untuk membuktikan bumi itu bulat yang mendobrak keyakinan para pemuka Kristen, para ahli Matematika Muslim dari Kufa di Irak tidak hanya tahu bahwa planet berbentuk seperti bola, tetapi juga telah menghitung keliling lingkarannya dengan ketepatan mengagumkan. Tidak heran jika para pejuang perang salib yang melintasi Eropa hingga Tanah Suci untuk membebaskannya dari orang-orang Muslim, kembali ke tanah air dengan membawa banyak ilmu baru tentang peradaban, selain penemuan-penemuan praktis dan berbagai teori ilmu pengetahuan. Selain itu juga, tanpa sistem angka Arab, yang memasukkan bilangan desimal dan nol, ilmu pengetahuan dan bisnis tidak mungkin terwujud. Subhanallah sekali betapa majunya peradaban islam pada zaman dahulu!
            Tetapi, seiring dengan kemajuan zaman, Islam yang dulunya sempat memainkan perannya di dunia internasional, ilmuwan-ilmuwan Muslim yang terkenal dengan penemuannya, kini seakan tenggelam. Mengapa demikian? Karena umat Muslim sekarang tidak mempunyai semangat untuk menuntut dan mempelajari ilmu yang didapatkan dari ilmuwan Muslim terdahulu. Hal tersebut merupakan faktor yang berasal dari dalam diri umat Muslim sendiri (faktor internal). Sedangkan faktor eksternalnya adalah orang-orang non-Islam memanipulasi penemuan yang telah ditemukan oleh Ilmuwan Muslim dan mengakui penemuan itu adalah hasil pemikiran mereka. Contohnya Aljabar (Ilmu hitung Matematika) yang ditemukan pertama kali oleh Al-Khawarizmi dan akhirnya ilmu tersebut diimpor ke Eropa dan seorang Matematikawan Italia bernama Fibonacci mengadopsi ilmu itu dan akhirnya dia bisa menemukan bilangan Fibonacci. Seperti yang kita tahu, nama Fibonacci lebih dikenal ketimbang Al-Khawarizmi, penemu awal Aljabar.
Orang-orang sekarang ini  bahkan muslim sekalipun banyak yang mengagung-agungkan para pemikir Barat dan mengadopsi pola pikir ala Barat itu. Pola pikir ala Barat yang sangat berpatokan pada ilmu pengetahuan terutama science, yang menjadi sebuah kebanggaan yang sangat besar bagi orang-orang Barat. Padahal, jika kita telaah lebih dalam, kita bisa mengatakan kalau orang-orang barat sekarang ini memang memimpin iptek. Tetapi, apapun yang mereka banggakan –science, penemuan teknologi tercanggih, pola pikir yang banyak diadopsi masyarakat dunia – seakan nilainya sama dengan nol. Mengapa seperti itu? Karena dengan science dan teknologi yang mereka punya sekarang ini, menjadikan mereka pribadi yang angkuh sehingga mereka tak mengenali jati dirinya sendiri. Karena jawabannya hanya lah satu: kebanyakan dari mereka tidak mengenal penciptanya yaitu zat yang Maha Pencipta, Allah SWT. Dan mereka hidup bagaikan terombang-ambing tanpa sebuah pelindung dan tempat bergantung segala sesuatu yaitu Allah SWT.
            Belajar dari hal-hal tersebut, marilah kita membangitkkan peradaban Islam ini seperti dulu saat islam memimpin dunia. Oleh karena itu, kita yang telah diberikan nikmat sehat, iman, dan islam harus bisa membangun peradaban islam dengan iptek yang positif menjadi yang lebih baik lagi tanpa harus terombang ambing-ambing dengan iptek itu kerena semua dilandaskan pada Al-Qur’an dan As-Sunnah. Karena dengan ilmu, umat Muslim dapat menguasai alam seperti fimanNya dalam QS. Al-Anbiya : 79 dengan arti yang berbunyi : “Maka Kami memberikan peringatan kepada Sulaiman (tentang hukum yang lebih tepat), dan kepada masing-masing Kami berikan hikmah dan ilmu, dan Kami tundukkan gunung-gunung dan burung-burung semua bertasbih bersama Daud. Dan Kamilah yang melakukannya”. Maka dari itu, untuk membangun peradaban Islam ini, dibutuhkan ilmu. Ilmu-ilmu tersebut, haruslah dimiliki oleh generasi-generasi muda Islam yang selanjutnya berjuang meneruskan peradaban Islam yang jaya. Dan dengan ilmu pula akhirnya dapat menciptakan generasi muda Islam yang berprestasi, menguasai iptek, dan ber-imtaq.
            Tidak selamanya yang tua akan memimpin negeri ini, tidak selamanya yang tua yang lebih banyak pengalaman dan selalu diandalkan. Karena yang muda pun berpotensi untuk menjadi pemimpin yang arif dan ber-imtaq. Maka dari itu, sangat penting adanya regenerasi. Di dalam regenerasi ini, peran teknologi dan pendidikan sangatlah diperlukan. Teknologi dapat membuat banyak orang  generasi muda khususnya- menjadi lebih kreatif dan inovatif. Contohnya BJ. Habibie, orang pertama di Indonesia yang pertama kali merancang pesawat. Sehingga akhirnya ia mendapat beasiswa untuk melanjutkan studi di Jerman dan prestasi keilmuan Habibie mendapat pengakuan di dunia Internasional. Seharusnya, kita bisa berkaca pada BJ. Habibie yang dapat merancang pesawat dan keterampilan ini dibutuhkan oleh generasi muda masa kini.
Selain dapat menambah pengetahuan, teknologi juga bisa dijadikan media untuk syiar dakwah seperti melalui facebook, twitter, blog, dsbnya. Kemajuan yang sekarang telah dicapai oleh umat muslim dalam bidang teknologi adalah pembuatan situs ala facebook yang bernama SalingSapa.com oleh Muhammad Yahya Harlan, siswa kelas 1 SMP Sekolah Alam Bandung. “Awalnya saya lihat di news, ada orang Indonesia yang membuat semacam FB dengan bahasa Indonesia. Saya pikir, saya juga bisa buat yang sama dan lebih bagus lagi,” tutur Yahya. Salingsapa.com adalah situs yang dibuat atas dasar kewajiban Islam untuk bersilaturahmi. Banyak silaturahmi banyak rezeki, dan SalingSapa.com bertujuan untuk membantu mempermudah itu. Kelebihan SalingSapa.com adalah memiliki berbagai konten Islami, seperti fitur Al-Quran (di fitur ini kita bisa dipandu agar bacaan Al-Qur’an kita baik dan benar), fitur khazanah (fitur ini berisi tentang dakwah Islami), dan fitur radiosalingsapa (radio yang berisikan siaran Islami). SalingSapa.com ini memang terlihat seperti facebook, karena memang situs ini dibangun untuk memberikan alternatif media social network kepada muslimin dan muslimat untuk menggunakan sarana pertemanan atau jejaring sosial milik sendiri. Muhammad Yahya Harlan bisa dibilang sebanding dengan Mark Elliot Zuckerberg, pembuat facebook karena dengan umur yang masih sangat muda itu bisa menciptakan sebuah situs berbasis islam dan itu merupakan terobosan besar generasi muda Islam.
            Dalam hal pendidikan, bersyukur sekali sekarang ini telah banyak sekolah-sekolah dengan dasar ilmu agama seperti sekolah Islam, sekolah Islam terpadu, pesantren, dsbnya. Dengan begitu dapat membentuk pribadi generasi muda yang lebih tangguh dan berakhlak baik dan tak lupa tetap mengikuti tren perkembangan zaman. Selain di sekolah-sekolah islam seperti itu, melalui organisasi juga kita bisa membentuk pribadi yang aktif dan kreatif berpikir sehingga bisa menghasilkan suatu karya yang dapat bermanfaat bagi iptek dan terlebih bagi banyak orang tanpa harus meninggalkan identitas kita sebagai seorang muslim.
            Kita harus mampu menduduki peringkat atas dari segala aspek sebagai generasi muda islam. Berkreativitas dan berinovasi, sehingga dapat menghasilkan suatu karya yang berpengaruh untuk dunia. Jadi, tugas kita sebagai generasi muda islam adalah membentuk dan membangun diri menjadi generasi muda islam yang berprestasi, tanpa harus gagap teknologi dan yang terpenting tak menyembunyikan identitas kita sebagai seorang muslim.
I am moslem and I proud of that.